0
0
Pada awal Februari 2025, platform Pump.fun, yang dikenal sebagai pembuat memecoin di blockchain Solana, menerima surat perintah penghentian dan penghentian (cease and desist) dari firma hukum AS, Burwick Law dan Wolf Popper. Surat tertanggal 5 Februari tersebut menuntut penghapusan segera token tertentu, termasuk “Dog Shit Going NoWhere” (DOGSHIT2), yang diduga melanggar kekayaan intelektual dengan menggunakan nama dan logo firma hukum tersebut tanpa izin.
Menurut Burwick Law, sejak gugatan class action diajukan terhadap Pump.fun pada akhir Januari 2025, platform tersebut telah menciptakan lebih dari 200 token yang menyalahgunakan kekayaan intelektual mereka dan Wolf Popper. Token-token ini dilaporkan menggunakan nama dan logo firma hukum, serta nama dan logo karyawan Burwick Law dan salah satu klien mereka yang terlibat dalam gugatan yang sedang berlangsung. Firma hukum tersebut menegaskan bahwa Pump.fun memiliki kemampuan untuk menghapus token-token ini tetapi memilih untuk tidak melakukannya, sehingga mengekspos publik pada risiko keuangan dan hukum.
Surat tersebut juga menuduh Pump.fun meluncurkan token dengan cara yang dapat mengintimidasi penggugat dan mengganggu proses hukum, terutama dengan menciptakan memecoin yang meniru penggugat. Max Burwick, mitra pengelola Burwick Law, membantah klaim bahwa firma hukum tersebut terlibat dalam pembuatan token DOGSHIT2, yang menurut beberapa spekulasi dibuat untuk mendukung kasus mereka melawan Pump.fun. Burwick menjelaskan bahwa token tersebut hanyalah “memori di server” sampai Pump.fun menerapkannya di blockchain, yang terjadi ketika pembeli pertama melakukan pembelian.
Sebelumnya, pada 30 Januari 2025, Burwick Law dan Wolf Popper mengajukan gugatan class action atas nama investor, menuduh Pump.fun menghasilkan hampir $500 juta dalam bentuk biaya dari pembuatan apa yang mereka klaim sebagai sekuritas yang tidak terdaftar. Gugatan tersebut menuduh bahwa semua token yang dihasilkan di platform Pump.fun adalah sekuritas dan harus tunduk pada peraturan sekuritas AS.
Gugatan ini juga menuduh Pump.fun terlibat dalam taktik pemasaran gerilya yang menyebabkan kerugian signifikan bagi investor ritel. Selain itu, platform tersebut dituduh memfasilitasi skema pump-and-dump dengan menyediakan infrastruktur yang diperlukan namun gagal menerapkan perlindungan investor, seperti protokol mengenal nasabah (KYC) dan anti pencucian uang (AML).
Kontroversi ini juga mencakup memecoin tertentu, seperti PNUT, yang terkait dengan acara di New York. Gugatan tersebut mengusulkan bahwa memecoin harus diklasifikasikan sebagai sekuritas dan mengklaim bahwa kegagalan Pump.fun untuk mendaftarkan penjualan token dengan SEC melanggar undang-undang sekuritas. Keberhasilan gugatan ini dapat mempengaruhi pertumbuhan cepat platform tersebut, yang telah melihat pendapatan substansial sejak peluncurannya pada Januari 2024.
Perdebatan yang intens mengenai apakah cryptocurrency harus diperlakukan sebagai sekuritas terus berlanjut, dengan implikasi signifikan bagi masa depan platform seperti Pump.fun. Kasus ini menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap peraturan sekuritas dan perlindungan investor dalam industri cryptocurrency yang berkembang pesat.
